Abdul Halim (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Valuing the Treasures of the Twilight Zone”
Cali, Kolombia - Country Director EDF Indonesia, Abdul Halim, menghadiri UN Biodiversity Conference (CBD COP16) yang diselenggarakan pada 21 Oktober-1 November 2024. Dalam salah satu sesi, Abdul Halim bersama ahli kelautan dari organisasi global lainnya menyoroti pentingnya upaya internasional untuk melindungi keanekaragaman hayati laut, khususnya yang hidup di zona twilight.
Zona Twilight atau yang dikenal dengan zona mesopelagik adalah wilayah laut dengan kedalaman 200-1000 meter di bawah permukaan yang minim cahaya matahari. Meski berada di kedalaman yang cukup jauh, makhluk yang hidup di wilayah ini berperan penting dalam menyimpan karbondioksida (CO2) di laut.
Berbagai spesies yang mendiami zona ini, seperti cumi-cumi, belut, hingga ikan lentera, melakukan migrasi harian ke permukaan laut untuk mencari makan. Dalam prosesnya, mereka berkontribusi signifikan terhadap penyerapan kelebihan CO2 dari atmosfer dengan membawa dan menyimpannya dalam sedimen laut dalam.
Namun, perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan spesies mesopelagik dan habitatnya. Menanggapi hal ini, EDF bersama organisasi global lainnya secara aktif mencari solusi yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dan ekosistem secara berkelanjutan dalam forum COP16 UN Biodiversity Conference.
“Saat kita memahami peran spesies mesopelagik yang mendukung perikanan lokal dan mengetahui fungsi zona ‘twilight’ di laut dalam menyerap karbon, kita menyadari betapa pentingnya melindungi spesies-spesies ini demi keberlangsungan planet kita,” ungkap Halim.