
Bogor, 4 Desember 2025 - Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan Pertemuan Panel Ilmiah Unit Pengelola Perikanan (UPP) Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712. Pertemuan ini digelar dalam rangka mendukung implementasi Penangkapan Ikan Terukur (PIT) sebagai bagian dari upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan di Indonesia.
Pertemuan ini dihadiri secara luring oleh Direktur Kepelabuhanan, pejabat dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Koordinator Eksekutif UPP WPPNRI 712, BRIN, akademisi, serta didukung oleh mitra pembangunan yakni EDF, MSC, SFP, Starling Resources, dan Yayasan Rekam Nusantara. Sementara Direktur PSDI, staf KKP, dan akademisi lainnya mengikuti acara ini secara daring.
Dalam sesi panel ilmiah, para peneliti dan ahli dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi - termasuk BRIN, Universitas Lampung, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Brawijaya, Universitas PGRI Ronggolawe-Tuban, Universitas Palangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik AUP, serta Poltek KP Sidoarjo - memaparkan status stok rajungan, udang, dan cumi di masing-masing provinsi beserta rekomendasi pengelolaannya.

Direktur PSDI juga menegaskan arah baru pengelolaan perikanan Indonesia, yang ke depan akan berbasis WPP dan dikoordinasikan melalui UPP. Koordinasi akan dilakukan melalui pertemuan panel ilmiah tahunan serta pertemuan tahunan UPP, untuk memastikan keputusan pengelolaan berbasis data ilmiah terkini.

Dalam pertemuan ini, disusun berita acara yang memuat rangkuman temuan ilmiah dan rekomendasi teknis. Dokumen tersebut akan menjadi bahan utama dalam proses diskusi dan pengambilan keputusan pada Pertemuan UPP 712 yang dijadwalkan berlangsung pada 22–23 Desember 2025.
Foto: Meutia Isty W.